Pertanyaan diatas, selalu terpikir di benakku, kenapa? karena ketika aku tidak berbuat seperti apa yang mereka perbuat, maka sindiran dan sikap acuh diberikan kepadaku. Andai saja mereka ingin tahu, dan bertanya terlebih dahulu, tentu akan aku jelaskan kepada mereka alasan dariku.
Ya, penampilanku berbeda dengan kebanyakan orang. aku berjenggot, celanaku cingkrang, namun lagi, lagi ku katakan andai saja mereka mau tahu alasanku. tapi ya sudahlah, aku berbeda dari kebanyakan orang, namun berusaha tidak berbeda dari apa yang Nabiku ajarkan.
ANDAI MEREKA TAHU !
Telah seribu tahun lebih kita ditinggalkan oleh penyampai risalah (Nabi Muhammad shallahu 'alaihi wassalam) tentang perihal agama Islam, maka tentu banyak sekali perubahan yang dilakukan terhadap risalah tersebut, jika mereka tidak berilmu dari sumber dan pemahaman yang benar. Posisi kita tidak hanya dari waktu risalah, namun juga jauh dari sisi letak asal mula sumber risalah itu berada. Andai mereka tahu
Mengamalkan Sunnah Nabi Ketika Banyak yang Meninggalkannya [1]
“Akan datang suatu masa, orang yang bersabar berpegang pada agamanya, seperti menggenggam bara api” [HR. Tirmidzi no. 2260, disahihkan Al-Albani dalam Shahih At-Tirmidzi].
Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam juga bersabda,
“Islam muncul
dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah
ghuraba (orang-orang yang asing)” [HR. Muslim no. 145].
Syaikh
‘Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah menjelaskan
hadis ini dengan mengatakan, “Artinya bahwa Islam dimulai dalam keadan asing
sebagaimana keadaan di Mekkah dan di Madinah ketika awal-awal hijrah. Islam
tidak diketahui dan tidak ada yang mengamalkan kecuali sedikit orang saja.
Kemudian ia mulai tersebar dan orang-orang masuk (Islam) dengan jumlah yang
banyak dan dominan di atas agama-agama yang lain.
Dan
Islam akan kembali asing di akhir zaman, sebagaimana awal kemunculannya. Ia
tidak dikenal dengan baik kecuali oleh sedikit orang dan tidak diterapkan
sesuai dengan yang disyariatkan kecuali sedikit dari manusia dan mereka itu
asing. Dan hadis lengkapnya adalah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Maka beruntunglah orang-orang yang asing”.
Dan dalam riwayat yang lain,
“Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam ditanya, “Wahai Rasulullah, siapa yang asing itu
(al-Ghuraba)?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ”Yaitu
orang-orang yang mengadakan perbaikan di tengah manusia yang berbuat kerusakan”.
Sumber rujukkan :
[1] https://muslim.or.id/67393-mengamalkan-sunnah-nabi-ketika-banyak-yang-meninggalkannya.html