Sabtu, 23 Januari 2021

BENARKAH ?

BENARKAH CARA BERISLAM KITA? [1]

Tidak bisa dipungkiri Islam “lahir” lebih 14 abad yang lalu, 

selang waktu yang sangat lama ini sangat memungkinkan terjadi kesesatan dalam tubuh “umat” Islam. Jangankan 14 abad, dalam waktu yang sangat singkat saja, suatu kaum bisa menjadi sesat. 

Sebagaimana terjadi pada Bani Israil ketika ditinggalkan Nabi Musa alahissalam selam 40 hari. Yang tadinya mereka hanya menyembah kepada Allah Ta’ala, akhirnya mereka menyembah berhala.      

Begitu pula dengan jarak yang sangat jauh, dengan pusat penyebaran Islam di zaman dahulu seperti : Madinah, Mekkah, Baghdad, Mesir dan lainya. Untuk bisa mencapai negeri Indonesia, para penyebar Islam harus menempuh pelayaran dan perjalanan yang sangat lama. 

Berdasarkan catatan sejarah, diawal-awal masuknya Islam ke Indonesia. Islam banyak disebarkan oleh para pedagang Islam, yang berinteraksi dengan masyarakat pribumi. Mereka tidak terkenal sebagai ulama yang benar-benar menguasai ilmu Islam secara mendalam, sebagaimana ulama-ulama yang berada di pusat penyebaran Islam di zaman dahulu.

selanjutnya, silahkan simak di tautan berikut;

-----------------------------------------------

[1] Sumber Rujukkan, dan baca selengkapnya

: https://pengusahamuslim.com/3703-benarkah-cara-berislam-kita-1888.html]

Kamis, 07 Januari 2021

TAHUKAH ANDA?

✓MENGAPA DOSA BID'AH LEBIH BESAR DARI MAKSIAT

Sufyan ats Tsauri mengatakan, 
“Bid’ah itu lebih disukai Iblis dibandingkan dengan maksiat biasa. Karena pelaku maksiat itu lebih mudah bertaubat. Sedangkan pelaku bid’ah itu sulit bertaubat”. Dalam sebuah atsar (perkataan salaf) Iblis berkata, “Kubinasakan anak keturunan Adam dengan dosa namun mereka membalas membinasakanku dengan istighfar dan ucapan la ilaha illallah. Setelah kuketahui hal tersebut maka kusebarkan di tengah-tengah mereka hawa nafsu (baca: bid’ah). Akhirnya mereka berbuat dosa namun tidak mau bertaubat karena mereka merasa sedang berbuat baik” [lihat al Jawab al Kafi 58, 149-150 dan al I’tisham 2/62]. [Dari  Referensi https://konsultasisyariah.com/1123-mengapa-dosa-bidah-lebih-besar-dari-maksiat.html]

✓AGAMA ISLAM TELAH SEMPURNA

Saudaraku, perlu kita ketahui bersama bahwa berdasarkan kesepakatan kaum muslimin, agama Islam ini telah sempurna sehingga tidak perlu adanya penambahan atau pengurangan dari ajaran Islam yang telah ada.

Marilah kita renungkan hal ini pada firman Allah Ta’ala,

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al Ma’idah [5] : 3)

Seorang ahli tafsir terkemuka –Ibnu Katsir rahimahullah– berkata tentang ayat ini, “Inilah  nikmat Allah ‘azza wa jalla yang tebesar bagi umat ini di mana Allah telah menyempurnakan agama mereka, sehingga  mereka pun tidak lagi membutuhkan agama lain selain agama ini, juga tidak membutuhkan nabi lain selain nabi mereka Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu, Allah menjadikan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai penutup para nabi, dan mengutusnya kepada kalangan jin dan manusia. Maka perkara yang halal adalah yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam halalkan dan perkara yang haram adalah yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam haramkan.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, pada tafsir surat Al Ma’idah ayat 3)
[Referensi : https://muslim.or.id/388-mengenal-seluk-beluk-bidah-1.html]

✓3 SYARAT DISEBUT BID'AH

    Sebagian orang kadang memahami apa yang dimaksud dengan bid’ah. Mereka menganggap bahwa bid’ah adalah setiap perkara baru. Sehingga karena saking tidak suka dengan orang yang meneriakkan bid’ah, ia pun mengatakan,

 “Kalau memang hal itu bid’ah, kamu tidak boleh pakai HP, tidak boleh haji dengan naik pesawat, tidak boleh pakai komputer, dst karena semua itu baru dan bid’ah adalah suatu yang baru dan dibuat-buat“. 

    Padahal sebenarnya hal-hal tadi bukanlah bid’ah yang tercela dalam Islam karena bid’ah yang tercela adalah bid’ah dalam masalah agama. Begitu juga ada yang tidak setuju dengan nasehat bid’ah, ia menyampaikan bahwa para sahabat dahulu mengumpulkan Al Qur’an dan di masa ‘Umar dihidupkan shalat tarawih secara berjama’ah. Syubhat-syubhat yang muncul ini karena tidak memahami hakekat bid’ah. Untuk lebih jelas dalam memahami bid’ah, kita seharusnya memahami tiga syarat disebut bid’ah.

  • 1. Sesuatu yang baru (dibuat-buat).
  • 2. Sesuatu yang baru dalam agama.
  • 3. Tidak disandarkan pada dalil syar’i.

  • Karena dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan

    Dalam urusan agama kami.” Sehingga perkara dunia tidak termasuk dalam hal ini. Yang dimaksudkan bid’ah dalam urusan agama berarti: (1) bid’ah mendekatkan diri pada Allah dengan sesuatu yang tidak disyari’atkan, (2) bid’ah telah keluar dari aturan Islam, dan (3) sesuatu dilarang karena dapat mengantarkan pada bid’ah lainnya.


    *Sumber https://rumaysho.com/2438-3-syarat-disebut-bidah.html


    ✓MENGAPA BID'AH ITU SESAT?

    Sebagai penganut setia Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kita tentu tidak berhak menggugat pernyataan beliau, ‘setiap bid’ah adalah kesesatan’. Dan kami harap, pertanyaan anda ini juga bukan dalam rangka mempermasalahkan mengapa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memvonis bid’ah sebagai kesesatan? Yang seharusnya kita kedepankan adalah mengamini apa yang beliau nyatakan. Ketika beliau mengatakan bid’ah itu sesat, seharusnya kita juga mengatakan hal yang sama.

    Dan seperti itulah yang dipahami para sahabat. Mereka menyatakan hal yang sama sebagaimana pernyataan Nabinya Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Diantaranya, sahabat Ibnu Umar pernah mengatakan,

    كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ وَإِنْ رَآهَا النَّاسُ حَسَنًا

    “Semua bid’ah itu sesat, meskipun manusia menganggapnya baik.”  (as-Sunah li al-Maruzi, no. 68).

    Hanya saja terkadang orang ingin tahu, apa latar belakang sehingga bid’ah dianggap kesesatan. Di sini kita akan mendekati dari beberapa dalil al-Quran, mengapa bid’ah itu sesat.

    Mengapa BID'AH itu sesat?
    Allah memerintahkan umat manusia dan jin untuk beribadah kepada-Nya. Konsekuensi dari adanya perintah ini, Allah mengutus para nabi dan rasul untuk mengajarkan kepada umat manusia tentang bagaimana cara melakukan ibadah itu. Allah memberikan jadikan penjelasan tentang bagaimana cara beribadah sebagai wewenang para nabi dan rasul. [Referensi: https://konsultasisyariah.com/24571-mengapa-bidah-itu-sesat.html]

    [* Tulisan merupakan salinan dari bagian Referensi yang telah disebutkan]

    BODOH DAN DZALIMNYA AKU

     Saudaraku....dimanapun engkau berada, dan siapun anda yang semoga diberi perlindungan oleh Allah shubhanahu wa ta'ala.  Berbuat kebodoh...